Pada tanggal 17-18 April 2024, Departemen Sejarah FIS UM menyelenggarakan kegiatan Praktisi Mengajar di Aula HOS Tjokroaminoto dan Ki Hajar Dewantara. Pada kegiatan ini, mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Sejarah Offering A, B, C, dan D belajar mengenai pengelolaan jasa wisata berupa paket tour and travel. Kegiatan ini juga merupakan bentuk Implementation of Agreement (IA) antara Departemen Sejarah UM dengan PT Jawa Perwira Nusantara.

Foto bersama peserta dan pemateri Praktisi Mengajar

 

Dalam kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut, M. Saifudin Fanani dari PT Jawa Perwira Nusantara menyampaikan pengalamannya hingga terjun ke bisnis tour and travel walaupun masih berstatus sebagai mahasiswa. Ia menekankan pentingnya memiliki jejaring atau rekanan yang luas, pengalaman, hingga riset yang baik untuk terjun ke bisnis ini. Meskipun demikian, yang terpenting adalah keberanian untuk memulai terjun ke dalam bisnis.

 

Pada hari kedua, Fanani menyampaikan beberapa materi lain, terutama mengenai Agen Perjalanan Wisata (APW) dan Biro Perjalanan Wisata (BPW). Meskipun mirip, namun keduanya memiliki beberapa perbedaan. Dalam kegiatan Praktisi Mengajar ini, Fanani menyampaikan bahwa APW hanya bertindak sebagai perantara dalam menjual atau mengurus jasa wisata. Biasanya usaha jenis ini hanya mendapat izin sebagai retailer atau pengecer dari beragam produk layanan jasa wisata. Contoh dari APW yang besar misalnya adalah Traveloka atau Tiket.com.

 

Lebih lanjut, Fanani menyampaikan bahwa BPW memiliki model bisnis yang berbeda dengan APW. BPW bergerak menjadi operator layanan wisata yang dijadikan paket produk wisata untuk menjadi konrak layanan yang dibuat berdasarkan program yang disepakati dan tertera dalam brosur atau paket wisatanya. Berbeda dengan APW, BPW merupakan operator yang bertanggung jawab atas berbagai layanan jasa wisata.

Tim Publikasi Departemen Sejarah

Need Help? Chat with us