Pada 15 Oktober 2024, Departemen Sejarah Universitas Malang (UM) mengadakan kegiatan Guest Lecture dan Movie Screening yang menampilkan film dokumenter berjudul “3676: Semeru dan Mereka yang Hidup dalam Bayang-bayangnya”. Acara ini dihadiri oleh 35 peserta, termasuk mahasiswa S1 dan S2 serta dosen Departemen Sejarah, dan mengundang M. Yunus, Kasubsi Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Malang, sebagai pembicara utama.

Film dokumenter ini, disutradarai oleh Ronal Ridhoi, M.A., seorang dosen di Departemen Sejarah UM, menggambarkan kehidupan masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Semeru, yang terkenal dengan keindahan dan kekayaan alamnya namun juga menyimpan risiko bencana alam. Beliau mengolah berbagai sumber sejarah, mulai dari arsip kolonial hingga sejarah lisan yang diperoleh dari warga lokal dan relawan yang terlibat dalam penanggulangan bencana letusan Semeru. Pendekatan ini memberikan nuansa yang beragam, memperkaya narasi film dengan perspektif yang mendalam tentang tantangan yang dihadapi oleh masyarakat.

Dalam presentasinya, M. Yunus menekankan pentingnya memahami dampak bencana terhadap kehidupan masyarakat serta upaya penanggulangan yang dapat dilakukan untuk melindungi mereka. Acara ini menjadi wadah untuk mendiskusikan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat di daerah rawan bencana, sekaligus menggarisbawahi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan terkait Kehidupan di Darat (SDG 15). M. Yunus menjelaskan bagaimana bencana alam dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan memengaruhi kehidupan masyarakat, serta pentingnya langkah-langkah mitigasi yang berkelanjutan.

Kegiatan ini menegaskan komitmen UM untuk mendukung pencapaian SDGs melalui pendidikan dan penelitian yang relevan. Dengan mengangkat isu kehidupan di darat dan dampaknya terhadap masyarakat, kegiatan ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak inisiatif untuk melindungi ekosistem dan kehidupan manusia dari ancaman bencana.

Melalui “3676: Semeru dan Mereka yang Hidup dalam Bayang-bayangnya” para peserta tidak hanya diajak untuk menyaksikan, tetapi juga untuk merenungkan dan bertindak, menciptakan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan manusia dan alam. Kegiatan ini merupakan langkah kecil namun signifikan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan bagi semua.

Need Help? Chat with us