Departemen sejarah mengadakan Oral History Workshop And Training pada tanggal 3-4 Juli 2024. Kegiatan ini bekerjasama dengan Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (KITLV), Nederlands instituut voor oorlogsdocumentatie (NIOD), Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dan Universitas Satya Wacana Salatiga.

 

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Workshop Sejarah Lisan yang diadakan pada 22-23 September di Unviersitas Negeri Malang. Peserta yang hadir berasal dari mahasiswa aktif Departemen Sejarah Unviersitas Negeri Malang, perwakilan guru MGMP Sejarah Kota dan Kabupaten Malang, serta beberapa akademisi dari beberapa institusi.

 

Dalam pembukaannya, Wakil Dekan 3 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang, Syamsul Bachri, S.Si., M.Sc., Ph.D., menyampaikan bahwa workshop dan pelatihan sejarah lisan ini penting dilaksanakan, khususnya dalam merayakan iklim akademik universitas. Sebagai pembicara adalah John Roosa, professor Departemen Sejarah dari University of British Colombia Kanada, Diana Suhardiman, Direktur KITLV Belanda, Harro Maat, assosiate professor dari Wageningen University Belanda; Abdul Wahid, sejarawan dari Universitas Gadjah Mada, Agung Ayu Ratih, sejarawan dari University of British Columbia Kanada, dan Galuh Ambar Sasi, sejarawan dari Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

 

Diana Suhardiman memaparkan perihal ketahanan pangan dari Komunitas Karen di perbatasan Thailan-Myanmar. Sistem pengelolaan tanah produktif, yang disebut Kaw, merupakan sistem pengelolaan pangan kuno komunitas ini. Lewat pendekatan sejarah lisan, Diana memotret pewarisan sistem Kaw ini lewat puisi yang ditembangkan. Sejarah lisan, dalam kasus Komunitas Karen ini, menjadi medium pewarisan nilai dan perekaman ingatan, khususnya setelah disrupsi konflik peperangan yang melanda wilayah ini. Nilai sosial seperti Ma Do Ma Kha (aku menolongmu, kamu menolongku) yang terekam dalam narasi lisan mereka, menjadi pondasi sistem Kaw yang mirip dengan sistem ladang berpindah di beberapa suku di Nusantara.

 

Kegiatan kerjasama yang dilaksanakan secara hybrid ini ditutup dengan tindak lanjut berupa publikasi edisi khusus Jurnal Sejarah dan Budaya (JSB) yang mengambil topik sejarah lisan. Kepala Departemen Sejarah, Indah Wahyu Puji Utami, Ph.D, menegaskan bahwa di tahun mendatang, bentuk kerjasamanya adalah summer course. Ia berharap, lingkup kajian dan kerjasama yang telah terjalin antar beberapa institusi tersebut tetap berjalan bahkan dapat diperluas lagi.

 

Tim Publikasi Departemen Sejarah FIS UM

Need Help? Chat with us